1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Senjata Tradisional : Rencong
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Senjata Tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Senjata Tradisional : Karih, Ruduih, Piarit
4. Provinsi Riau
Senjata Tradisional : Pedang JenaWi, Badik Tumbuk Lado
5. Provinsi Jambi
Senjata Tradisional : Badik Tumbuk Lada
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Senjata Tradisional : Tombak Trisula
7. Provinsi Lampung
Senjata Tradisional : Terapang, Pehduk Payan
8. Provinsi Bengkulu
Senjata Tradisional : Kuduk, Badik, Rudus
9. Provinsi DKI Jakarta
Senjata Tradisional : Badik, Parang, Golok
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Senjata Tradisional : Kujang
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Senjata Tradisional : Keris
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Senjata Tradisional : Keris Jogja
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Senjata Tradisional : Clurit
14. Provinsi Bali
Senjata Tradisional : Keris
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Senjata Tradisional : Keris, Sampari, Sondi
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Senjata Tradisional : Sundu
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Senjata Tradisional : Mandau
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Senjata Tradisional : Mandau, Lunjuk Sumpit Randu
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Senjata Tradisional : Keris, Bujak Beliung
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Senjata Tradisional : Mandau
Sumber : http://senibudaya12.blogspot.com/2012/04/senjata-tradisional-daerah-34-provinsi.html
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Senjata Tradisional : Rencong
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Senjata Tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Senjata Tradisional : Karih, Ruduih, Piarit
4. Provinsi Riau
Senjata Tradisional : Pedang JenaWi, Badik Tumbuk Lado
5. Provinsi Jambi
Senjata Tradisional : Badik Tumbuk Lada
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Senjata Tradisional : Tombak Trisula
7. Provinsi Lampung
Senjata Tradisional : Terapang, Pehduk Payan
8. Provinsi Bengkulu
Senjata Tradisional : Kuduk, Badik, Rudus
9. Provinsi DKI Jakarta
Senjata Tradisional : Badik, Parang, Golok
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Senjata Tradisional : Kujang
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Senjata Tradisional : Keris
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Senjata Tradisional : Keris Jogja
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Senjata Tradisional : Clurit
14. Provinsi Bali
Senjata Tradisional : Keris
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Senjata Tradisional : Keris, Sampari, Sondi
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Senjata Tradisional : Sundu
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Senjata Tradisional : Mandau
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Senjata Tradisional : Mandau, Lunjuk Sumpit Randu
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Senjata Tradisional : Keris, Bujak Beliung
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Senjata Tradisional : Mandau
Sumber : http://senibudaya12.blogspot.com/2012/04/senjata-tradisional-daerah-34-provinsi.html
Dalam kehidupan
masyarakat Indonesia di masa silam, senjata tradisional memiliki peranan
penting dalam fungsi praktisnya sebagai sarana perlindungan diri, alat
perang, maupun sebagai alat untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi,
senjata-senjata tersebut kini telah beralih kegunaan dan lebih
menonjolkan fungsi estetisnya sebagai pelengkap pakaian adat.
Senjata Tradisional
Nah, langsung saja, berikut ini kita mulai pembahasan dari beragam
senjata tradisional dari provinsi-provinsi di sekitar Pulau Sumatera.
Senjata Tradisional Aceh
1. Senjata Tradisional Aceh
Senjata tradisional Aceh bernama Rencong atau dalam bahasa setempat
disebut Rintjong. Rencong adalah sebilah pedang pendek dengan gagang
atau pegangan yang dibuat melengkung 90 derajat. Senjata tradisional ini
telah ada semenjak masa Kesultanan Aceh pada kepemimpinan sultan
pertamanya yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Dahulunya rencong digunakan
sebagai alat perlindungan diri bagi para pria bangsawan. Namun, kini ia
lebih berfungsi sebagai pelengkap hiasan pakaian adat Aceh Ulee Balang.
Karena kepopuleran Rencong, terkadang masyarakat dunia bahkan sampai
menjuluki Aceh dengan sebutan "Tanah Rencong".
Senjata Tradisional Sumatera Utara
2. Senjata Tradisional Sumatera Utara
Orang Batak di Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang bernama
Piso Gaja Dompak. Pisau ini adalah sebuah senjata berupa pisau dengan
ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai senjatanya. Piso
Gaja Dompak dahulunya digunakan secara terbatas pada kalangan raja-raja
Batak dan mulai ada sejak masa kepemimpinan Raja Sisingamaraja I.
Kekuatan supranatural yang diyakini dimiliki oleh pisau ini membuat ia
tidak dibuat secara masal dan hanya diwariskan secara turun temurun.
Senjata Tradisional Riau
3. Senjata Tradisional Riau
Masyarakat Melayu Riau memiliki senjata tradisional yang bernama Pedang
Jenawi. Pedang ini adalah sebuah pedang panjang yang bilahnya terbuat
dari baja. Bentuk bilahnya sendiri lurus dan meruncing di bagian
ujungnya.
Pedang Jenawi dulunya digunakan para panglima perang Kerajaan Sriwijaya
sebagai sarana perlindungan diri dan alat menyerang lawan. Keberadaannya
kini mulai langka, padahal semakin banyak kolektor senjata tradisional
yang selama ini terus memburunya.
Selain Pedang Jenawi, sebetulnya ada beberapa senjata tradisional Riau
lainnya yang tak kalah unik. Di antaranya yang tergolong senjata pendek
seperti jembia, beladau, belati, keris, badik, dan sabit; serta senjata
panjang seperti kojou, tombak, seligi, dan sundang.
Senjata Tradisional Sumatera Barat
4. Senjata Tradisional Sumatera Barat
Suku Minang di Sumatera Bara memiliki senjata tradisional yang bernama
Karih. Karih adalah sebuah senjata berbentuk seperti keris tapi tidak
memiliki lekuk-lekukan seperti keris di Jawa.
Dahulunya, Karih digunakan untuk perlindungan diri dari musuh atau
binatang buas saat para pria tengah bekerja. Ia diletakan diselipkan
depan pinggang agar sewaktu-waktu mudah diambil. Untuk saat ini, karih
biasanya hanya dikenakan para mempelai pria sebagai pelengkap pakaian
adat yang dikenakannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Riau
5. Senjata Tradisional Kepulauan Riau
Dalam budaya masyarakat Kepulauan Riau, dikenal senjata tradisional yang
bernama Badik Tumbuk Lado. Senjata ini berupa sebuah senjata tikam yang
berukuran panjang antara 27 sd 29 cm dan lebar antara 3,5 sampai 4,0
cm.
Dahulunya, badik tumbuk lado digunakan para pria sebagai pelengkapan
berburu dan alat perlindungan diri. Namun, saat ini fungsinya telah
beralih menjadi pelengkap pakaian adat Kepulauan Riau yang biasa
dikenakan mempelai pria saat upacara pernikahannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
6. Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
Masyarakat Bangka Belitung sebetulnya memiliki beragam jenis senjata
tradisional, hanya saja yang paling dikenal di kancah Nusantara adalah
senjata yang bernama Siwar Panjang. Siwar Panjang adalah sebuah pedang
lurus, rata, pipih dan ringan yang 2 matanya tajam seperti silet.
Senjata yang sekilas mirip dengan Mandau khas suku Dayak di Kalimantan
ini dulunya digunakan sebagai alat perang masyarakat Bangka saat melawan
penjajahan merebut kemerdekaan.
Senjata Tradisional Jambi
7. Senjata Tradisional Jambi
Masyarakat Melayu Jambi juga memiliki senjata tradisional yang sama
dengan senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau, yakni Badik Tumbuk
Lado. Tak mengherankan, masyarakat kedua provinsi ini secara historis
dan antropologis memang memiliki kedekatan budaya.
Namun, antara badik Tumbuk Lado dari Jambi dan yang dari Kepulauan Riau
terdapat sedikit perbedaan ciri khas. Badik tumbuk lado khas Jambi
umumnya cenderung lebih pendek dan memiliki ukiran yang lebih banyak.
Senjata Tradisional Sumatera Selatan
8. Senjata Tradisional Sumatera Selatan
Sumatera Selatan memiliki senjata tradisional yang bernama Tombak
Trisula. Tombak ini berupa sebuah pedang kecil dengan mata tiga.
Tombak Trisula diyakini berasal dari budaya Hindu dan Budha yang sempat
berkembang di wilayah Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Keyakinan ini
didasari oleh kemiripan bentuk senjata tradisional ini dengan senjata
tombak trisula milik Dewa Siwa dalam mitologi agama Hindu.
Senjata Tradisional Bengkulu
9. Senjata Tradisional Bengkulu
Ada 3 jenis senjata tradisional yang dikenal dalam budaya masyarakat
Bengkulu. Ketiganya adalah Badik, Kuduk, dan Rudus. Badik adalah sebuah
pisau kecil bermata satu yang digunakan sebagai sarana perlindungan
diri.
Kuduk adalah senjata tusuk tajam dengan ujung meruncing, ia juga disebut
senjata Rambai ayam karena bentuknya seperti taji ayam Bangkok.
Sementara Rudus adalah pedang panjang yang dulunya digunakan sebagai
alat perang.
Senjata Tradisional Lampung
10. Senjata Tradisional Lampung
Masyarakat adat Lampung mengenal banyak ragam dan jenis senjata
tradisional, seperti Candung (Golok), Kekhis (Keris), Badik, Lading
(Pisau), dan Terapang. Kendati begitu, yang paling unik di antara semua
senjata tradisional Lampung tersebut adalah Terapang.
Terapang adalah senjata yang berwujud seperti sebulah keris dengan
lekukan yang hanya sedikit, bahkan nyaris rata. Perlu diketahui bahwa,
Terapang juga dikenal dalam budaya masyarakat Melayu di Provinsi
lainnya.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Dalam kehidupan
masyarakat Indonesia di masa silam, senjata tradisional memiliki peranan
penting dalam fungsi praktisnya sebagai sarana perlindungan diri, alat
perang, maupun sebagai alat untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi,
senjata-senjata tersebut kini telah beralih kegunaan dan lebih
menonjolkan fungsi estetisnya sebagai pelengkap pakaian adat.
Senjata Tradisional
Nah, langsung saja, berikut ini kita mulai pembahasan dari beragam
senjata tradisional dari provinsi-provinsi di sekitar Pulau Sumatera.
Senjata Tradisional Aceh
1. Senjata Tradisional Aceh
Senjata tradisional Aceh bernama Rencong atau dalam bahasa setempat
disebut Rintjong. Rencong adalah sebilah pedang pendek dengan gagang
atau pegangan yang dibuat melengkung 90 derajat. Senjata tradisional ini
telah ada semenjak masa Kesultanan Aceh pada kepemimpinan sultan
pertamanya yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Dahulunya rencong digunakan
sebagai alat perlindungan diri bagi para pria bangsawan. Namun, kini ia
lebih berfungsi sebagai pelengkap hiasan pakaian adat Aceh Ulee Balang.
Karena kepopuleran Rencong, terkadang masyarakat dunia bahkan sampai
menjuluki Aceh dengan sebutan "Tanah Rencong".
Senjata Tradisional Sumatera Utara
2. Senjata Tradisional Sumatera Utara
Orang Batak di Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang bernama
Piso Gaja Dompak. Pisau ini adalah sebuah senjata berupa pisau dengan
ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai senjatanya. Piso
Gaja Dompak dahulunya digunakan secara terbatas pada kalangan raja-raja
Batak dan mulai ada sejak masa kepemimpinan Raja Sisingamaraja I.
Kekuatan supranatural yang diyakini dimiliki oleh pisau ini membuat ia
tidak dibuat secara masal dan hanya diwariskan secara turun temurun.
Senjata Tradisional Riau
3. Senjata Tradisional Riau
Masyarakat Melayu Riau memiliki senjata tradisional yang bernama Pedang
Jenawi. Pedang ini adalah sebuah pedang panjang yang bilahnya terbuat
dari baja. Bentuk bilahnya sendiri lurus dan meruncing di bagian
ujungnya.
Pedang Jenawi dulunya digunakan para panglima perang Kerajaan Sriwijaya
sebagai sarana perlindungan diri dan alat menyerang lawan. Keberadaannya
kini mulai langka, padahal semakin banyak kolektor senjata tradisional
yang selama ini terus memburunya.
Selain Pedang Jenawi, sebetulnya ada beberapa senjata tradisional Riau
lainnya yang tak kalah unik. Di antaranya yang tergolong senjata pendek
seperti jembia, beladau, belati, keris, badik, dan sabit; serta senjata
panjang seperti kojou, tombak, seligi, dan sundang.
Senjata Tradisional Sumatera Barat
4. Senjata Tradisional Sumatera Barat
Suku Minang di Sumatera Bara memiliki senjata tradisional yang bernama
Karih. Karih adalah sebuah senjata berbentuk seperti keris tapi tidak
memiliki lekuk-lekukan seperti keris di Jawa.
Dahulunya, Karih digunakan untuk perlindungan diri dari musuh atau
binatang buas saat para pria tengah bekerja. Ia diletakan diselipkan
depan pinggang agar sewaktu-waktu mudah diambil. Untuk saat ini, karih
biasanya hanya dikenakan para mempelai pria sebagai pelengkap pakaian
adat yang dikenakannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Riau
5. Senjata Tradisional Kepulauan Riau
Dalam budaya masyarakat Kepulauan Riau, dikenal senjata tradisional yang
bernama Badik Tumbuk Lado. Senjata ini berupa sebuah senjata tikam yang
berukuran panjang antara 27 sd 29 cm dan lebar antara 3,5 sampai 4,0
cm.
Dahulunya, badik tumbuk lado digunakan para pria sebagai pelengkapan
berburu dan alat perlindungan diri. Namun, saat ini fungsinya telah
beralih menjadi pelengkap pakaian adat Kepulauan Riau yang biasa
dikenakan mempelai pria saat upacara pernikahannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
6. Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
Masyarakat Bangka Belitung sebetulnya memiliki beragam jenis senjata
tradisional, hanya saja yang paling dikenal di kancah Nusantara adalah
senjata yang bernama Siwar Panjang. Siwar Panjang adalah sebuah pedang
lurus, rata, pipih dan ringan yang 2 matanya tajam seperti silet.
Senjata yang sekilas mirip dengan Mandau khas suku Dayak di Kalimantan
ini dulunya digunakan sebagai alat perang masyarakat Bangka saat melawan
penjajahan merebut kemerdekaan.
Senjata Tradisional Jambi
7. Senjata Tradisional Jambi
Masyarakat Melayu Jambi juga memiliki senjata tradisional yang sama
dengan senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau, yakni Badik Tumbuk
Lado. Tak mengherankan, masyarakat kedua provinsi ini secara historis
dan antropologis memang memiliki kedekatan budaya.
Namun, antara badik Tumbuk Lado dari Jambi dan yang dari Kepulauan Riau
terdapat sedikit perbedaan ciri khas. Badik tumbuk lado khas Jambi
umumnya cenderung lebih pendek dan memiliki ukiran yang lebih banyak.
Senjata Tradisional Sumatera Selatan
8. Senjata Tradisional Sumatera Selatan
Sumatera Selatan memiliki senjata tradisional yang bernama Tombak
Trisula. Tombak ini berupa sebuah pedang kecil dengan mata tiga.
Tombak Trisula diyakini berasal dari budaya Hindu dan Budha yang sempat
berkembang di wilayah Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Keyakinan ini
didasari oleh kemiripan bentuk senjata tradisional ini dengan senjata
tombak trisula milik Dewa Siwa dalam mitologi agama Hindu.
Senjata Tradisional Bengkulu
9. Senjata Tradisional Bengkulu
Ada 3 jenis senjata tradisional yang dikenal dalam budaya masyarakat
Bengkulu. Ketiganya adalah Badik, Kuduk, dan Rudus. Badik adalah sebuah
pisau kecil bermata satu yang digunakan sebagai sarana perlindungan
diri.
Kuduk adalah senjata tusuk tajam dengan ujung meruncing, ia juga disebut
senjata Rambai ayam karena bentuknya seperti taji ayam Bangkok.
Sementara Rudus adalah pedang panjang yang dulunya digunakan sebagai
alat perang.
Senjata Tradisional Lampung
10. Senjata Tradisional Lampung
Masyarakat adat Lampung mengenal banyak ragam dan jenis senjata
tradisional, seperti Candung (Golok), Kekhis (Keris), Badik, Lading
(Pisau), dan Terapang. Kendati begitu, yang paling unik di antara semua
senjata tradisional Lampung tersebut adalah Terapang.
Terapang adalah senjata yang berwujud seperti sebulah keris dengan
lekukan yang hanya sedikit, bahkan nyaris rata. Perlu diketahui bahwa,
Terapang juga dikenal dalam budaya masyarakat Melayu di Provinsi
lainnya.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Dalam kehidupan
masyarakat Indonesia di masa silam, senjata tradisional memiliki peranan
penting dalam fungsi praktisnya sebagai sarana perlindungan diri, alat
perang, maupun sebagai alat untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi,
senjata-senjata tersebut kini telah beralih kegunaan dan lebih
menonjolkan fungsi estetisnya sebagai pelengkap pakaian adat.
Senjata Tradisional
Nah, langsung saja, berikut ini kita mulai pembahasan dari beragam
senjata tradisional dari provinsi-provinsi di sekitar Pulau Sumatera.
Senjata Tradisional Aceh
1. Senjata Tradisional Aceh
Senjata tradisional Aceh bernama Rencong atau dalam bahasa setempat
disebut Rintjong. Rencong adalah sebilah pedang pendek dengan gagang
atau pegangan yang dibuat melengkung 90 derajat. Senjata tradisional ini
telah ada semenjak masa Kesultanan Aceh pada kepemimpinan sultan
pertamanya yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Dahulunya rencong digunakan
sebagai alat perlindungan diri bagi para pria bangsawan. Namun, kini ia
lebih berfungsi sebagai pelengkap hiasan pakaian adat Aceh Ulee Balang.
Karena kepopuleran Rencong, terkadang masyarakat dunia bahkan sampai
menjuluki Aceh dengan sebutan "Tanah Rencong".
Senjata Tradisional Sumatera Utara
2. Senjata Tradisional Sumatera Utara
Orang Batak di Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang bernama
Piso Gaja Dompak. Pisau ini adalah sebuah senjata berupa pisau dengan
ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai senjatanya. Piso
Gaja Dompak dahulunya digunakan secara terbatas pada kalangan raja-raja
Batak dan mulai ada sejak masa kepemimpinan Raja Sisingamaraja I.
Kekuatan supranatural yang diyakini dimiliki oleh pisau ini membuat ia
tidak dibuat secara masal dan hanya diwariskan secara turun temurun.
Senjata Tradisional Riau
3. Senjata Tradisional Riau
Masyarakat Melayu Riau memiliki senjata tradisional yang bernama Pedang
Jenawi. Pedang ini adalah sebuah pedang panjang yang bilahnya terbuat
dari baja. Bentuk bilahnya sendiri lurus dan meruncing di bagian
ujungnya.
Pedang Jenawi dulunya digunakan para panglima perang Kerajaan Sriwijaya
sebagai sarana perlindungan diri dan alat menyerang lawan. Keberadaannya
kini mulai langka, padahal semakin banyak kolektor senjata tradisional
yang selama ini terus memburunya.
Selain Pedang Jenawi, sebetulnya ada beberapa senjata tradisional Riau
lainnya yang tak kalah unik. Di antaranya yang tergolong senjata pendek
seperti jembia, beladau, belati, keris, badik, dan sabit; serta senjata
panjang seperti kojou, tombak, seligi, dan sundang.
Senjata Tradisional Sumatera Barat
4. Senjata Tradisional Sumatera Barat
Suku Minang di Sumatera Bara memiliki senjata tradisional yang bernama
Karih. Karih adalah sebuah senjata berbentuk seperti keris tapi tidak
memiliki lekuk-lekukan seperti keris di Jawa.
Dahulunya, Karih digunakan untuk perlindungan diri dari musuh atau
binatang buas saat para pria tengah bekerja. Ia diletakan diselipkan
depan pinggang agar sewaktu-waktu mudah diambil. Untuk saat ini, karih
biasanya hanya dikenakan para mempelai pria sebagai pelengkap pakaian
adat yang dikenakannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Riau
5. Senjata Tradisional Kepulauan Riau
Dalam budaya masyarakat Kepulauan Riau, dikenal senjata tradisional yang
bernama Badik Tumbuk Lado. Senjata ini berupa sebuah senjata tikam yang
berukuran panjang antara 27 sd 29 cm dan lebar antara 3,5 sampai 4,0
cm.
Dahulunya, badik tumbuk lado digunakan para pria sebagai pelengkapan
berburu dan alat perlindungan diri. Namun, saat ini fungsinya telah
beralih menjadi pelengkap pakaian adat Kepulauan Riau yang biasa
dikenakan mempelai pria saat upacara pernikahannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
6. Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
Masyarakat Bangka Belitung sebetulnya memiliki beragam jenis senjata
tradisional, hanya saja yang paling dikenal di kancah Nusantara adalah
senjata yang bernama Siwar Panjang. Siwar Panjang adalah sebuah pedang
lurus, rata, pipih dan ringan yang 2 matanya tajam seperti silet.
Senjata yang sekilas mirip dengan Mandau khas suku Dayak di Kalimantan
ini dulunya digunakan sebagai alat perang masyarakat Bangka saat melawan
penjajahan merebut kemerdekaan.
Senjata Tradisional Jambi
7. Senjata Tradisional Jambi
Masyarakat Melayu Jambi juga memiliki senjata tradisional yang sama
dengan senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau, yakni Badik Tumbuk
Lado. Tak mengherankan, masyarakat kedua provinsi ini secara historis
dan antropologis memang memiliki kedekatan budaya.
Namun, antara badik Tumbuk Lado dari Jambi dan yang dari Kepulauan Riau
terdapat sedikit perbedaan ciri khas. Badik tumbuk lado khas Jambi
umumnya cenderung lebih pendek dan memiliki ukiran yang lebih banyak.
Senjata Tradisional Sumatera Selatan
8. Senjata Tradisional Sumatera Selatan
Sumatera Selatan memiliki senjata tradisional yang bernama Tombak
Trisula. Tombak ini berupa sebuah pedang kecil dengan mata tiga.
Tombak Trisula diyakini berasal dari budaya Hindu dan Budha yang sempat
berkembang di wilayah Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Keyakinan ini
didasari oleh kemiripan bentuk senjata tradisional ini dengan senjata
tombak trisula milik Dewa Siwa dalam mitologi agama Hindu.
Senjata Tradisional Bengkulu
9. Senjata Tradisional Bengkulu
Ada 3 jenis senjata tradisional yang dikenal dalam budaya masyarakat
Bengkulu. Ketiganya adalah Badik, Kuduk, dan Rudus. Badik adalah sebuah
pisau kecil bermata satu yang digunakan sebagai sarana perlindungan
diri.
Kuduk adalah senjata tusuk tajam dengan ujung meruncing, ia juga disebut
senjata Rambai ayam karena bentuknya seperti taji ayam Bangkok.
Sementara Rudus adalah pedang panjang yang dulunya digunakan sebagai
alat perang.
Senjata Tradisional Lampung
10. Senjata Tradisional Lampung
Masyarakat adat Lampung mengenal banyak ragam dan jenis senjata
tradisional, seperti Candung (Golok), Kekhis (Keris), Badik, Lading
(Pisau), dan Terapang. Kendati begitu, yang paling unik di antara semua
senjata tradisional Lampung tersebut adalah Terapang.
Terapang adalah senjata yang berwujud seperti sebulah keris dengan
lekukan yang hanya sedikit, bahkan nyaris rata. Perlu diketahui bahwa,
Terapang juga dikenal dalam budaya masyarakat Melayu di Provinsi
lainnya.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Dalam kehidupan
masyarakat Indonesia di masa silam, senjata tradisional memiliki peranan
penting dalam fungsi praktisnya sebagai sarana perlindungan diri, alat
perang, maupun sebagai alat untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi,
senjata-senjata tersebut kini telah beralih kegunaan dan lebih
menonjolkan fungsi estetisnya sebagai pelengkap pakaian adat.
Senjata Tradisional
Nah, langsung saja, berikut ini kita mulai pembahasan dari beragam
senjata tradisional dari provinsi-provinsi di sekitar Pulau Sumatera.
Senjata Tradisional Aceh
1. Senjata Tradisional Aceh
Senjata tradisional Aceh bernama Rencong atau dalam bahasa setempat
disebut Rintjong. Rencong adalah sebilah pedang pendek dengan gagang
atau pegangan yang dibuat melengkung 90 derajat. Senjata tradisional ini
telah ada semenjak masa Kesultanan Aceh pada kepemimpinan sultan
pertamanya yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Dahulunya rencong digunakan
sebagai alat perlindungan diri bagi para pria bangsawan. Namun, kini ia
lebih berfungsi sebagai pelengkap hiasan pakaian adat Aceh Ulee Balang.
Karena kepopuleran Rencong, terkadang masyarakat dunia bahkan sampai
menjuluki Aceh dengan sebutan "Tanah Rencong".
Senjata Tradisional Sumatera Utara
2. Senjata Tradisional Sumatera Utara
Orang Batak di Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang bernama
Piso Gaja Dompak. Pisau ini adalah sebuah senjata berupa pisau dengan
ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai senjatanya. Piso
Gaja Dompak dahulunya digunakan secara terbatas pada kalangan raja-raja
Batak dan mulai ada sejak masa kepemimpinan Raja Sisingamaraja I.
Kekuatan supranatural yang diyakini dimiliki oleh pisau ini membuat ia
tidak dibuat secara masal dan hanya diwariskan secara turun temurun.
Senjata Tradisional Riau
3. Senjata Tradisional Riau
Masyarakat Melayu Riau memiliki senjata tradisional yang bernama Pedang
Jenawi. Pedang ini adalah sebuah pedang panjang yang bilahnya terbuat
dari baja. Bentuk bilahnya sendiri lurus dan meruncing di bagian
ujungnya.
Pedang Jenawi dulunya digunakan para panglima perang Kerajaan Sriwijaya
sebagai sarana perlindungan diri dan alat menyerang lawan. Keberadaannya
kini mulai langka, padahal semakin banyak kolektor senjata tradisional
yang selama ini terus memburunya.
Selain Pedang Jenawi, sebetulnya ada beberapa senjata tradisional Riau
lainnya yang tak kalah unik. Di antaranya yang tergolong senjata pendek
seperti jembia, beladau, belati, keris, badik, dan sabit; serta senjata
panjang seperti kojou, tombak, seligi, dan sundang.
Senjata Tradisional Sumatera Barat
4. Senjata Tradisional Sumatera Barat
Suku Minang di Sumatera Bara memiliki senjata tradisional yang bernama
Karih. Karih adalah sebuah senjata berbentuk seperti keris tapi tidak
memiliki lekuk-lekukan seperti keris di Jawa.
Dahulunya, Karih digunakan untuk perlindungan diri dari musuh atau
binatang buas saat para pria tengah bekerja. Ia diletakan diselipkan
depan pinggang agar sewaktu-waktu mudah diambil. Untuk saat ini, karih
biasanya hanya dikenakan para mempelai pria sebagai pelengkap pakaian
adat yang dikenakannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Riau
5. Senjata Tradisional Kepulauan Riau
Dalam budaya masyarakat Kepulauan Riau, dikenal senjata tradisional yang
bernama Badik Tumbuk Lado. Senjata ini berupa sebuah senjata tikam yang
berukuran panjang antara 27 sd 29 cm dan lebar antara 3,5 sampai 4,0
cm.
Dahulunya, badik tumbuk lado digunakan para pria sebagai pelengkapan
berburu dan alat perlindungan diri. Namun, saat ini fungsinya telah
beralih menjadi pelengkap pakaian adat Kepulauan Riau yang biasa
dikenakan mempelai pria saat upacara pernikahannya.
Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
6. Senjata Tradisional Kepulauan Bangka Belitung
Masyarakat Bangka Belitung sebetulnya memiliki beragam jenis senjata
tradisional, hanya saja yang paling dikenal di kancah Nusantara adalah
senjata yang bernama Siwar Panjang. Siwar Panjang adalah sebuah pedang
lurus, rata, pipih dan ringan yang 2 matanya tajam seperti silet.
Senjata yang sekilas mirip dengan Mandau khas suku Dayak di Kalimantan
ini dulunya digunakan sebagai alat perang masyarakat Bangka saat melawan
penjajahan merebut kemerdekaan.
Senjata Tradisional Jambi
7. Senjata Tradisional Jambi
Masyarakat Melayu Jambi juga memiliki senjata tradisional yang sama
dengan senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau, yakni Badik Tumbuk
Lado. Tak mengherankan, masyarakat kedua provinsi ini secara historis
dan antropologis memang memiliki kedekatan budaya.
Namun, antara badik Tumbuk Lado dari Jambi dan yang dari Kepulauan Riau
terdapat sedikit perbedaan ciri khas. Badik tumbuk lado khas Jambi
umumnya cenderung lebih pendek dan memiliki ukiran yang lebih banyak.
Senjata Tradisional Sumatera Selatan
8. Senjata Tradisional Sumatera Selatan
Sumatera Selatan memiliki senjata tradisional yang bernama Tombak
Trisula. Tombak ini berupa sebuah pedang kecil dengan mata tiga.
Tombak Trisula diyakini berasal dari budaya Hindu dan Budha yang sempat
berkembang di wilayah Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Keyakinan ini
didasari oleh kemiripan bentuk senjata tradisional ini dengan senjata
tombak trisula milik Dewa Siwa dalam mitologi agama Hindu.
Senjata Tradisional Bengkulu
9. Senjata Tradisional Bengkulu
Ada 3 jenis senjata tradisional yang dikenal dalam budaya masyarakat
Bengkulu. Ketiganya adalah Badik, Kuduk, dan Rudus. Badik adalah sebuah
pisau kecil bermata satu yang digunakan sebagai sarana perlindungan
diri.
Kuduk adalah senjata tusuk tajam dengan ujung meruncing, ia juga disebut
senjata Rambai ayam karena bentuknya seperti taji ayam Bangkok.
Sementara Rudus adalah pedang panjang yang dulunya digunakan sebagai
alat perang.
Senjata Tradisional Lampung
10. Senjata Tradisional Lampung
Masyarakat adat Lampung mengenal banyak ragam dan jenis senjata
tradisional, seperti Candung (Golok), Kekhis (Keris), Badik, Lading
(Pisau), dan Terapang. Kendati begitu, yang paling unik di antara semua
senjata tradisional Lampung tersebut adalah Terapang.
Terapang adalah senjata yang berwujud seperti sebulah keris dengan
lekukan yang hanya sedikit, bahkan nyaris rata. Perlu diketahui bahwa,
Terapang juga dikenal dalam budaya masyarakat Melayu di Provinsi
lainnya.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/senjata-tradisional-indonesia-nama-gambar-dan-asalnya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
0 komentar :
Posting Komentar